Bangsa ini di bangun dengan tetesan darah..keringat..dan air mata.Bangsa ini adalah bangsa yang besar..

Apakah ini hanya sebuah ungkapan semata...

Tidak.. Bangsa ini harus ada sampai akhir zaman.. itulah tugas kita sebagai anak bangsa..sebagai satria nusantara untuk mewujudkannya..!!!
Latest Posts

Tuesday, February 23, 2010

FENOMENA SATRIA PININGIT


Istilah Satria Piningit selalu terdengar ditelinga jika pesta demokrasi akan berlangsung di negri ini. Apa itu Satria Piningit?, dan apa kaitannya dengan pesta demokrasi?,sedikit gambaran bahwasannya Satri Piningit adalah sebutan untuk seseorang yang akan memimpin negri ini hingga bangsa ini mencapai puncak kejayaan.Sampai sekarang ini masih menjadi misteri yang belum terungkap, percaya atau tidak percaya tapi inilah suatu cerita rakyat yang mungkin saja bisa menjadi kenyataan. Banyak sumber ataupun artikel yang membahas tentang ini, berbagai macam kitab nusantara(contoh: Jangka Jayabaya) dan beberapa hadist menjadi tolok ukurnya. Disebutkan bahwasannya Satria Piningit muncul dari kalangan rakyat biasa yang berpenampilan sederhana tapi mempunyai tingkatan ilmu(lahir bhatin) yang tinggi dan akan muncul setelah terjadinya goro-goro di nusantara hingga akhirnya bangsa dibawa ke zaman keemasan.

Apakah ini hanya wacana ditengah-tengah masyarakat yang merindukan akan sosok pemimpin yang arif dan bijaksana yang mungkin tidak didapatkan sekarang ini,ataukah ini memang benar adanya. Tidak sedikit masyarakat memandang bahwa ini hanya mitos, tidak sedikit juga masyarakat yang percaya akan kemunculannya. Hanya waktulah yang dapat menentukan kebenarannya, kita hanya bisa berharap mudah-mudahan wacana ini benar adanya.

Pemimpin yang rahmatanlilalamin mungkin adalah pilihan yang tepat untuk menghadapi keterpurukan moral dan bencana alam yang melanda negri. Alam secara harfiah adalah seluruh makhluk ciptaan Allah baik itu besar,kecil,halus,kasar,nampak,tidak nampak,hidup dan mati harus turut perintah dan aturaNya. Sebagian orang berpendapat tidak ada kaitannya antara pemimpin dan bencana alam, saya mencoba merenung bahwasannya bahasa alam adalah bahasa tuhan,teriakan alam adalah suatu isyarat untuk kita renungkan.Ketidak seimbangan alam akibat tingkah laku dan pola pikir yang sudah tidak selaras dengan iradatnya.Pemimpin rahmatanlilalamin adalah pemimpin yang menjadi rahmat bagi alam semesta yang akan menjadi penyejuk bagi seluruh ummat. Apakah seperti ini sosok pemimpin yang disebut-sebut sebagai Satria Piningit.

Goro-goro yang diramalkan mungkin suatu bencana alam besar yang berdampak terhadap krisis ekonomi,politik, budaya, pertahanan dan keamanan secara merata. Hanya Allah yang tahu...!


read more...

Sunday, February 21, 2010

DILEMA PERMAINAN ANAK-ANAK

Anak adalah generasi penerus bangsa yang senantisa harus di didik untuk menjadi orang-orang yang mampu menjaga dan memajukan bangsa dan pada jaman mereka nanti harus mampu mengangkat derajat bangsa. Maju atau mundurnya bangsa ini ada ditangan generasi penerus kita, yang sangat disayangkan adalah mengapa kita terbuai oleh perkembangan teknologi yang semakin menjajah budaya bangsa . Anak-anak sebagai user yang selalu dicekoki dengan teknologi yang seolah-olah tidak ada filter. Mengapa kita membiarkan hal ini terjadi teknologi tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya bahkan kebablasan tanpa kita memikirkan risiko yang akan kita tanggung nantinya. Anak-anak tidak mengenal lagi petak umpet, patok lele, galasin dan banyak lagi warisan nenek moyang yang menjadi kebanggaan bangsa, kaya akan seni dan inovatif, banyak pesan-pesan moral yang terkandung didalamnya.

Masuknya permainan anak-anak dari luar negri yang terus-menerus melakukan inovasi tiada henti menyebabkan anak-anak kita terbuai tanpa bisa melakukan ide-ide kreatif dalam mengembangkan potensi bakat dan daya fikir,bahkan sampai menyebabkan kelalaian akan tugas-tugas keseharian hingga kepada rasa tidak memiliki kepentingan pertemanan.Ini menjadi sebuah dilema kehidupan yang jika terus menerus akan dapat menghilangkan akar budaya bangsa. Bangsa ini mempunyai asas gotong royong, musyawarah untuk mencapai mufakat, lambat laun ini dapat terbuang dengan sendirinya.

Mengapa kita tidak mampu memfiltrasi semua ini demi generasi penerus bangsa, apa jadinya jika akar budaya bangsa telah luntur.Bukan berarti kita menolak tekhnologi, harus ada batasan -batasan sehingga dampak buruk tidak akan terjadi terhadap perkembangan dan pola fikir anak bangsa.Kemana hilangnya daya inofatif yang dulunya kita mampu menciptakan permainan dari sumber daya alam yang ada hingga mampu memanfaatkan barang sisa.

Peran orang tua memang sangat penting dalam memfilter dan mengembangkan potensi pola pikir dari anak, tapi dimana peran pemerintah membendung arus yang semakin deras mengalir ke tanah ini.Pemerintah harus ikut andil, buka mata lebar-lebar, awasi dampak yang bakalan terjadi, tolong selamatkan generasi penerus bangsa ini. Kembalikanlah petak umpet, galasin , patok lele,dsb yang merupakan warisan turun temurun dan mempunyai nilai yang sangat berharga hasil daya inovatif bangsa indonesia asli.Jangan sampai negara lain mengaku bahwa ini adalah budaya mereka.

Marilah sama-sama kita berbenah demi kelangsungan hidup generasi penerus bangsa ...!!!










read more...

Sunday, February 14, 2010

PRAKIRAAN DATA GUNUNG BERAPI YANG AKTIF DAN SIAGA TAHUN 2010

Tulisan ini merupakan perkiraan semata yang berdasarkan gambaran tingkah dan laku manusia yang tidak selaras, serasi, seimbang dalam menjaga tatanan alam kehidupan di bumi Nusantara. Bagi siapapun yang membaca tulisan ini terserah penilaian dan penafsiran masing-masing, bukan untuk dipercayai apalagi menimbulkan ketakutan ataupun keresahan, baik secara akal pikiran maupun naluri perasaan kita. Marilah kita kaji bersama dan kembalikan semua yang terjadi kepada Tuhan sang pencipta alam semesta. Merdeka….!

I. PULAU SUMATERA

1.G.Sorik Marapi
2.G.Talang
3.G.Kerinci
4.G.Krakatau


II. PULAU JAWA

1.G.Guntur
2.G.Ceremai
3.G.Tangkuban Perahu
4.G.Selamet
5.G.Merapi
6.G.Kelud
7.G.Semeru
8.G.Argo puro
9.G.Merapi
10.G.Raung
11.G.Papandaian


III.PULAU BALI

1.G.Agung


IV.KEPULAUAN NTB DAN NTT

1.G.Tambora
2.G.Rinjani
3.G.Kalimutu


V.PULAU SULAWESI

1.G.Lompo Batang
2.G.Soputan


VI.KEPULAUAN MALUKU

1.G.Ibu

read more...

PREDIKSI GEMPA BUMI DI NUSANTARA 2010

Tulisan ini merupakan perkiraan semata yang berdasarkan gambaran tingkah dan laku manusia yang tidak selaras, serasi, seimbang dalam menjaga tatanan alam kehidupan di bumi Nusantara. Bagi siapapun yang membaca tulisan ini terserah penilaian dan penafsiran masing-masing, bukan untuk dipercayai apalagi menimbulkan ketakutan ataupun keresahan, baik secara akal pikiran maupun naluri perasaan kita. Marilah kita kaji bersama dan kembalikan semua yang terjadi kepada Tuhan sang pencipta alam semesta. Merdeka….!

I .PULAU SUMATERA

1.Laut Nias :5,...SR s/d 6,...SR
2.Tapak tuan :6,...SR s/d 7,...SR
3.Laut Mentawai :5,...SR s/d 7,...SR
4.Painan :5,...SR s/d 7,...SR
5.G.Merapi :5,...SR s/d 6,...SR
6.Laut Bengkulu/Kota Agung :5,...SR s/d 6,...SR
7.Laut Enggano/Manna :6,...SR
8.G.Krakatau :6,...SR


III.PULAU JAWA

1 Ujung Kulon :5,...SR s/d 6,...SR
2. Laut Pelabuhan Ratu :6,...SR
3. Sukabumi :6,...SR s/d 7,...SR
4. Bogor :5,...SR s/d 6,...SR
5. Bandung :6,...SR
6. Tasikmalaya :6,...SR
7. Laut Garut :6,...SR
8. Laut Cilacap :5,...SR s/d 6,...SR
9. Wonosobo :5,...SR
10.Jogjakarta :6,...SR
11.Laut Jogja :6,...SR s/d 7,...SR
12.Laut Pacitan :6,...SR
13.G.Semeru :6,...SR
14.Pasuruan :6,...SR
15.Laut Blambangan :5,...SR s/d 6,..SR
16.G.Raung :6,...SR


III.PULAU BALI

1.Laut Nusa Penida :6,...SR
2.Pantai Gianyar :5,...SR
3.Denpasar :5,...SR


Sumber dari: LINGGA BUANA
read more...

KORUPSI MILIK KITA SEMUA

Sangat tidak mudah mengambil keputusan apakah korupsi adalah milik para koruptor ataukah milik kita bersama. Juga tidak gampang mengukur kadarnya sebagai “penyakit sistem” (struktural), sebagai “penyakit manusia”, atau “penyakit budaya” suatu masyarakat yang berada dalam sistem yang sama. Ia sangat cair, seakan-akan merupakan serbuk yang rata menabur, atau bagaikan asap halus yang tak kasat mata, sehingga tidak bisa serta merta bisa disimpulkan bahwa perilaku korupsi adalah semacam anomali atau penyakit khusus yang berlaku pada sejumlah orang, ataukah ia memiliki “infrastruktur” budaya yang memang mendarah daging secara lebih menyeluruh pada kehidupan masyarakat kita.

Darah daging itu bisa jadi tak hanya berskala budaya atau kebudayaan, bisa jadi ia sudah merupakan peradaban. Terutama apabila disepakati bahwa korupsi materiil hanyalah salah satu output “kecil” dari dasar-dasar jiwa korupsi yang juga bisa menemukan manifestasinya pada perilaku lain, pada pola berpikir, cara pandang, cara memahami, cara merasakan, bahkan cara memahami dan melaksanakan iman. Tak pernah berhenti kita bertanya: di kedalaman jiwa manusia, apakah korupsi itu peristiwa mental, peristiwa ilmu, peristiwa akhlak, peristiwa iman, atau apa?


Kalau sudah sampai ke kompleksitas itu, kita yang di panggung berteriak “Wahai Kaum Koruptor…” tidak otomatis kita sendiri bukan koruptor. Atau kekhusyukan seseorang dalam beribadah, status mulia seseorang dalam kegiatan keagamaan, citra bersih seseorang dalam imaji publik – tidak serta merta mengandung arti bahwa yang bersangkutan berada di luar lingkaran, jaringan dan sistem korup. Bahkan kita yang bertugas memberantas korupsi, perlu mengaktifkan terus menerus kewaspadaan diri untuk menjamin bahwa dalam berbagai konteks dan nuansa itu langkah-langkah kita benar-benar bebas dari potensialitas korupsi. Apalagi sejumlah pagar eksternal atau internal yang tak selalu bisa kita atasi membuat langkah-langkah kita tampak di mata orang lain sebagai “tebang pilih”.


sumber :http://www.indonesia.go.id
read more...